Kasihan Ramadhan
Kasihan Ramadhan, Saat menunggu kedatangannya, dia disambut meriah oleh khalayak ramai. Spanduk ramai terpampang di sepanjang jalan menyambutnya. Iklan di televisi dan media sosial mulai membawa temanya. Postingan khalayak sudah mengeluhkan kedatangannya. Anak-anak sudah diberikan tugas oleh gurunya untuk melaporkan aktivitasnya saat Ramadhan. Benar-benar sangat istimewa si Ramadhan. Saat dirinya datang, semua berbondong-bondong datang ke mesjid menghadiri kedatangannya, sampai-sampai membludak tak seperti rutinitas biasanya. Antrian tak terhindarkan saking ramainya. Setiap sudut mesjid dipenuhi oleh orang-orang. Ramadhan senang, orang-orang menyambutnya dengan penuh antusias apalagi dengan memenuhkan setiap shaf mesjid. Anak-anak menunggu sang imam selesai memimpin sholat tarawih dan witir untuk meminta tanda tangan buku harian ramadhan. 10 hari sejak kehadirannya, jumlah orang yang datang ke mesjid masih seperti di awal. 10 hari berikutnya formasi shaf mulai mengalami kemajuan dan...