tradisi menyambut ramadhan

Assalammualikum Wr.Wb.

Sebagai umat muslim harus mengucapkan salam (bukan karena efek ramadhan)
kejadiannya 1 hari sebelum catatan ini saya posting ke buku besar. Seperti tahun-tahun sebelumnya, sebelum menyambut datangnya bulan ramadhan si emak selalu pergi belanja ke pasar umtuk nyetok keperluan di bulan puasa nanti. Apalagi hari pertama biasanya berbuka dengan makanan yang serba WAH. Jadi si emak ngajak aku pergi ke pasar setelah shalat shubuh. Alasannya sih supaya dapat barang-barang yang masih segar, kecuali pedagang-pedagang di pasar itu yang udah bangkotan semua, kalaupun ada yang muda gak selera lihatnya.
Saat mau gerak menuju pasar perasaan udah gak enak, perut aku mules kali tapi belum pengen boker jadi lanjut aja gerak ke pasar. Tiba dipasar aku berinisiatif nyuruh si emak pegang hp supaya nanti bisa di telpon kalo aku tiba-tiba sesak boker. 
15 menit menunggu si emak membeli bahan makanan, tiba-tiba perut mengulah dan gak bisa diajak kompromi lagi, bergegas nelpon si emak tapi gak diangkatnya telpon awak :(. Menunngu lah terpaksa si emak jumpai aku sambil aku menahan sesak bokerku dengan  ekspresi muka yang gak bisa diposting ke sini. Dan akhirnya si emak datangi aku sambil bawa belanjaan yang udah banyak sekali menurut aku tapi itu belum cukup bagi si emak, masih banyak lagi yang hatus dibeli. 
Tapi, aku  langsung ngomong pada emek agar pulang sekarang juga. "kok cepat kali kita pulang?" kata si emak. "Sakit perut ma" jawabku. "ya udahlah, mau kayak mana lagi dari pada aldi berak disini". Dan akupun membalas jawaban si emak dengan senyum terpaksa karena sambil menahan sesak boker dari tadi. Dengan kecepatan  rata-rata 60 km/jam motor ku kendarai agar segera tiba di rumah. Yang ada dikepalaku hanyalah WC yang siap menampung tabungan aku ketika tiba di rumah. Tak butuh waktu lama aku tiba dirumah, hanya 7 menit, sepertinya aku ada bakat jadi pembalap. Dan tanpa basa-basi aku langsung nyetor (kejadian di dalam bank gak usah di posting karena kurang senonok)
Ternyata si emak masih merasa kecewa karena aku cepat kali ngajak si emak pulang sambil berkata "si aldi kalo diajak belanja pasti selalu sesak berak". Dan akupun merespon, "Ma, sesak boker kok dilarang-larang, kan sesak boker bisa terjadi dimana saja dan kapan saja" sambil tersenyum aku membalas ucapan si emak.
Ternyata si emak masih ingat kalo tahun lalu pun aku juga berperilaku seperti ini. Tapi aku gak peduli yang penting aku udah nyetor untuk nambah depositoku.





Komentar

Postingan Populer