reuni sialan

Assalamualaikum Wr. Wb. (sebagai umat muslim harus mnegucapkan salam)

Langsung saja ke pokok pembicaraan. Kejadian ini terjadi tanggal 7 agustus 2011. Temen-temen SMP ngajak aku untuk BUKBER sekalian reunian. Akupun mengiyakan ajakan si panpel (supaya gak dibilang sombong). H-1 si panpel sms aku kalo per orangnya dikutip uang sebesar Rp. 30.000. Dengan sedikit terkejut aku membaca smsnya, kenapa bisa sampe sebanyak itu dikutip uang per orangnya. Alasannya sih karena menu yg disajikan banyak. Lanjut ajalah yg berarti aku ikut atas isi sms tersebut.

Pada hari H udah mulai ngumpul semua manusianya. Sedikit kecewa karena manusia yang datang tidak sesuai dengan yang ditargetkan, akupun ngenes sendiri sambil ngomong dalam hati (dari pada kayak gini bagusan buka puasanya di rumah, hemat duit). Apalagi si emak hari ini masakannya enak kali, tumis kangkung sambal udang (nelan air liur). Setelah kelihatan udah rame (meskipun bagiku sedikit kali manusianya) akhirnya bergerak ke TKP.

Hanya 30 menit sampai ke TKP tersebut yang terletak di jalan H.M Joni. langsung duduk ke tempat yang sudah di booking sebelumnya oleh panpel, dan si pelayan langsung menyodorkan menu makanan dan minumannya. Dibolak-balik menu makanan dan minuman olehku dan belum mendapat makanan yang pas. Bukan karena makanan dan minuman yang ditampilkan di menu tidak enak, melainkan mengantisipasi agar makanan dan minuman  yang aku pesan sesuai dengan budget dan kalo bisa lebih murah dari budget biar sisa uangnya bisa untuk parkir ( anak ekonomi).

Akhirnya aku jatuh pada makanan paket 4 orang. Kalo ku hitung-hitung total uang yang dikeluarkan gak lebih dari bRp. 30.000. Lumayan sisanya bisa untuk TST. Setelah pesanan datang sedikit kecewa dengan paket makanan tersebut karena salah menu sayurannya adalah tumis kangkung (jauh-jauh buka puasa diluar sayurnya kangkung juga). Dan akhirnya bedung adzan terdengar, dan diawali dengan minum yang manis. Semua anggota sudah kenyang semua, bergegas untuk pulang. Ternyata ada kejadian yang tidak diharapkan. Ternyata si pelayan salah menghitung total pesanan kami. Masa dari 18 orang yang pesan, totalnya hanya Rp. 135.000. Akupun tersenyum karena sisa uangnya bakal dikembalikan ke masing-masing orang. Namun ada sedikit rasa cemas kalo pihak foodcourt tersebut bakal menelepon salah satu diantara kami bahwa telah terjadi salah perhitungan. Kalaupun pihak foodcourt tersebut tidak menelepon pasti yang bakal kena akibatnya kami semua karena memakan makanan yang haram (bayarnya tidak utuh). Ternyata si panpel tidak berpikiran sesuai denganku. Dia mengajak yang lain karaoke. Hanya orang bodoh yang mau karaoke di malam ramadhan, udah tau karaoke pada tutup di bulan ramadan. Aku langsung memeberi alasan bahwa tempat karaoke pasti tutup pada bulan ramadan, namun si panpel tidak percaya. Dan ternyata banyak yang menyetujui saran si panpel (ternyata masih banyak orang bodoh di indonesia, pikirku). Dan hanya 3 orang yang mendukung saranku yaitu FUTSAL (setidaknya saran ini lebih masuk akal) itupun pastinya hanya laki-laki yang mendukung saranku.
Dari pada banyak bacot semua bergerak ka tempat karaoke. Aku sih ikut aja karena aku dibonceng kawan, dan lagi pula aku masih ada hak atas sisa duit di tangan si panpel (anak ekonomi). Sampai di tempat karaoke aku hanya bisa tertawa bahwa dugaanku benar, tempat karaokenya tutup. Peluang agar sisa duit kembali kepadaku semakin besar. Ternyata si panpel gak mau membagikan sisa duit begitu saja, dia memberi saran kapada yang lain agar duduk di mana saja yang penting uang di tangannya habis. Langsung mulai pasang muka gak enak kalo dia nengok mukaku.

Keliling-keliling kota medan dengan tempat tujuan yang gak jelas dan hanya menghabiskan minyak motor. Disini aku tidak bisa berbuat apa-apa karena aku hanya "numpang" motor teman. Padahal lebih baik salat tarawih untuk nambah pahala di bulan ramadan. Namun lebih banyak setan di kelompok ini dari pada malaikatnya (yaitu aku sendiri) maka akupun tak bisa berbuat banyak. Dan akhirnya diputuskan untuk menghbiskan sisa duit itu ke KFC. "Ngapain lah pergi ke KFC macem gak pernah makan ayam". Ntah sengaja atau tidak, tempat KFC yang dituju jauhnya minta ampun padahal yang dekat dari rumah pun ada.
Langsung saja ke inti cerita yang buat aku males ngumpul sama manusia-manusia ini. Kalo diceritain semua nanti bukan jadi postingan, mungkin bisa jadi novel

Pukul 23.30 sampai juga aku dirumah. Pukul 00.00 si panpel sms bahwa pihak foodcourt menelepon salah satu temanku bahwa memang terjadi salah perhitungan jumlah pesanan. Firasatku benar kali ini. Dan yang buat aku semakin gondok, si panpel menguitp uang sebesar 20ribu untuk membayar kekurangan pembayaran. Terlalu banyak bagiku karena aku dan ketiga temanku hanya memesan paket mankanan yang pastinya lebih murah dibandingkan yang tidak berpaket. Bukan itu saja yang buat aku semakin gondok, yang lainnya adalah bahwa duit di dompet udah tidak ada lagi. Minta uang sama si emak segan kali awak. Dengan sangat terpaksa, duit member MILANISTI INDONESIA aku pake bentar. 

Esok malam usai tarawih langsung mendatangi rumah si panpel untuk membayar kekurangan. Dengan wajah yang terpaksa senyum aku memberikan uang tersebut. Dan si panpel berkata "Maaf, ya". Pengen kali ku tabok muncungnya itu saat dia mengucapkan kata itu. Tanpa basa-basi aku langsung pulang dan berkomitmen tidak akan mau ikut jika ada acara reuni. Sial aku gara-gara dia

Komentar