Assalamualaikum….
Kayanya udah lama banget
engga buat catatan penting di blog ini. So, let’s write!!!!
Singkil, itu lah nama
ibu kota dari kabupaten ini. Salah satu kabupaten di Propinsi Aceh yang lebih
dekat dengan ibu kota Sumatera Utara a.k.a Medan ketimbang ibu kota dari
Propinsi Aceh Sendiri a.ka. Banda Aceh. Kecamatan Aceh Singkil terdiri dari 16
Desa jadi agak sulit jika menyebutkan Singkil adalah sebuah kota karena wilayah
kecamatan Singkil terbagi-bagi atas desa.Ini kali pertama bagi gw ke daerah ini
(dikarenakan pekerjaan), awalnya gw hanya tahu singkil dari internet dan pada
akhirnya gw kesampaian (secara tidak sengaja dan tidak direncanakan) terdampar
disini.
Ada satu kejadian unik
yang selalu terjadi secara rutin di Singkil, yakni BANJIR. Ya, Banjir selalu menjadi
tradisi yang selalu menghiasi Singkil di setiap penghujung tahun. Bukan karena
intensitas hujan yang tinggi di daerah ini setiap akhir tahun melainkan air
kiriman dari daerah lain menuju singkil. Singkil merupakan daerah rawa yang
langsung berbatasan dengan laut. So, dampaknya adalah volume air dari daerah
dataran tinggi selalu menghampiri Singkil.
 |
Ini bukan danau tapi ini halaman kantor gw |
Tahun 2016 ini, menurut
warga singkil sendiri banjir yang terbesar semenjak 10 tahun terakhir. Menurut
temen kantor gw yang asli penduduk singkil selama 10 tahun terkahir air banjir
engga pernah masuk sampe rumah dan pada tahun 2016 ini WOW banget, air
mengaliri seluruh lantai rumah tempat tinggal gw. Kata temen gw, gw termasuk
beruntung bisa merasakan banjir di singkil karena banjir di singkil beda dengan
banjir yang biasanya gw rasakan di kota seperti Medan, Jakarta, Bandung. Banjir
di Singkil air nya engga kotor melainkan jernih banget dan air mengalir menuju
ke pemukiman penduduk layaknya air pemandian dengan aliran yang cukup deras.
Menarik dan penasaran bagi yang selalu merasakan banjir dengan air kotor,
hitam, dan bercampur oli kendaraan.
 |
Air banjir engga kotor sama sekali malah bening kaya kamu loh dek...Eh
Boom....Gw
lupa jepret yang punya rumah naik sampan ke rumah nya
Jalan putus sampe TNI turun tanan untuk bantu dorong kendaraan yang mau bantu distribusikan bantuan
Arus air banjir nya udah
kaya pemandian aja. Dari gambar sih biasa aja tapi ketika lo coba berdiri di
air itu dipastikan lo bakalan terseret arus ke laut. Engga main-main untuk
banjir tahun ini bagi orang orang disini, jalanan aja bisa dibuat putus apalagi
nyawa
Anak-anak disini pada
nerima banjir dengan gembira. Saking niatnya mereka pada bawa alat renang
persis kaya mau renang di kolam renang. Lebih niat lagi ada yang bawa alat
mandi sekalian mandi, hahahaha. Dikarenakan aliran air dari pihak PDAM diputus
saat masa banjir ini so mau gak mau harus mandiri (mandi sendiri) dengan air
banjir. Bapak-bapak juga senang ada banjir tahunan ini, pada masa ini pada
berkeliaran para pemancing handal dan amatiran dengan strategi masing masing
mendapat ikan. Banjir yang datang ke singkil membuat para ikan mengalir ke
segala penjuru termasuk ke halaman rumah warga yang tergenang.
Kalo lagi apes palingan
dapet lintah. Bagi ibu-ibu, banjir ini berkah sekaligus bencana karena :
1. Cucian menjadi lebih banyak
2. Listrik mati
3. Engga bisa beraktivitas karena air banjir masuk
sampai ke rumah
4. Terpaksa masak di tenda pengungsian karena hanya
disitu mendukung kegiatan
memasak
Apes di tahun 2016 ini
bagi gw jackpot banget. Dilanda banjir (meskipun agak senang)
feat listrik padam dan otomatis internet kantor dan selama proses itu gw
MAGABUT (Makan Gaji Buta) serta didukung oleh air PDAM yang mati disaat cadangan
air menipis. Akhirnya selama menjadi suku pedalaman ini gw engga mandi pake air
bersih selama dua hari (ajib banget gw), tapi gw engga ngeluh atasan bencana
ini karena bagi gw ini pengalaman yang berharga bagi gw untuk nikmati banjir
yang orang-orang kota bilang kebanyakan buat risih jalanan namun bagi gw banjir
ini jadi pemandangan unik yang langka terjadi kalo gw balik ke kota.
Udah cocok jadi atlet dayung belum ....??
Efek positif dari banjir
ini bagi gw adalah gw udah bisa dayung sampan tanpa jatuh dan lokasi ini bukan
di sungai tapi di halaman kantor. Temen-temen ngeliat kondisi wilayah kantor
pada iba gw mah tetep seneng berlatih mendayung, hahahahaha. Kapan lagi coba lo
bisa main sampan kaya gini secara GRATISSSS!!!. FYI, hampir sebagian besar
pemuda disini punya sampan atau bahasa singkil nya ROBIN meskipun bukan bermata
pencaharian sebagai nelayan tapi tetap hobi disini banyakan mancing jadi sampan
a.k.a robin harus available lah.
Trainer dayung sampan gw, asli pemuda singkil
Sekian dulu nge-blog kali ini, kalau ada inspirasi dan niat kita
nulis lagi,
Assalamualaikum
|
Komentar
Posting Komentar